JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjajal motor listrik dengan sistem ganti baterai atau swap. Pasalnya, motor listrik tersebut layaknya Handphone yang bisa diganti-ganti baterainya.
Hal ini merupakan kerjasama antara Kementerian Perindustrian bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dalam melakukan sinergi untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik.
Baca juga: Kendaraan Listrik Diwacanakan Dapat Parkir Gratis hingga Bebas Ganjil Genap
"Motor listrik tanpa suara dan tenaganya besar, lebih besar dari kendaraan sejenis berbahan bakar bensin," kata Airlangga usai mencoba kendaraan bermotor dengan teknologi baterai swap mengutip antaranews, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Teknologi baterai swap yang digunakan merupakan produksi dari Panasonic yang masih diimpor untuk diuji coba penggunaannya di Indonesia. Sedangkan, motor listrik yang digunakan yaitu jenis Honda PCX.
Baca juga: Kemenhub Minta Swasta Aktif Produksi Kendaraan Listrik
Airlangga menegaskan, pemerintah terus berupaya mempercepat pertumbuhan industri sepeda motor listrik di dalam negeri. Upaya ini selaras dengan tren dunia yang terus bergerak ke penggunaan kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Menurut Menperin, kebijakan pengembangan kendaraan ramah lingkungan tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi CO2 sebesar 29 persen secara mandiri dan 41 persen emisi CO2 dengan dukungan intrnasional pada 2030, menjaga energi sekuriti khususnya di sektor transportasi darat, dan mengurangi impor bahan bakar minyak.
Baca juga: Uji Coba Bus Listrik Direndam hingga Dibakar, Apa Hasilnya?
Airlangga menambahkan, pemerintah menargetkan pertumbuhan produksi sepeda motor dari tujuh juta pada 2018 menjadi 10 juta unit pada 2025 dengan 20 persen atau dua juta unit merupakan kendaraan listrik.
"Peningkatan produksi tersebut tidak hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri melainkan untuk memenuhi target ekspor satu juta kendaraan," ujar Airlangga.